Senin, 08 Maret 2010

Metafor dari Jalanan*

Jalan memberi sesuatu tersendiri dalam pikiran kita dimana segala sesuatu yang terlihat di jalanan saat kita melintas ternyata memasuki memori dalam kepala. Disinilah rangsangan syaraf-syaraf mendapatkan 'sesuatu' tersebut. Dimana meletakan gambar-gambar dari jalanan itu dalam pikiran? Secara psikologis, tentu dalam memori yang tidak dapat disangkal lagi akan mengendap, maka disanalah proses mencari perumpamaan terhadap apa yang kita gambarkan akan muncul dari bawah sadar kita, bahwa setiap hari kita melewati jalan-jalan yang memberi kita suatu bayangan untuk disimpan atau diproses dalam memori kita. Melalui cara inilah visual-visual yang terlukiskan dalam pameran ini membuat representasi kembali atas dinamika visual atau obyek yang kita lihat dijalanan.

Keadaan jalanan bagaimanapun adalah sesuatu yang akhirnya masuk dalam memori, proses pengolahan bawah sadar hasil pengendapan menjadi sesuatu yang lain dari hasil biasanya membutuhkan cara berpikir lain juga untuk dinampakan menjadi sesuatu yang unik. Lebih dalam lagi bagaimana membuat visual yang mempunyai kedalaman mengolah gambar. Visual-visual yang muncul atau drawing dalam pameran ini merupakan representasi dari apa yang terlihat shari-hari dalam kehidupan kita.

Obyektivitas visual yang dihasilkan merupakan sesuatu yang dinamis, karena hasil proses dan pengendapan yang tidak tertinggal oleh waktu. Disinilah bagaimana penghayatan proses menjadikan visual itu lebih dari apa yang ada pada obyek sebenarnya muncul. Psikologis secara subyektif mempunyai pengandaian lebih dari obyek yang biasa, disini metafor terhadap obyek berlaku, sebagaimana subyektivitas visual yang hendak dimunculkan utnuk melengkapi bagaimana keunikan visual itu menjadi sesuatu yang lebih.

Proses inilah yang memperlihatkan bagaimana proses persepsi personal menjadi sesuatu yang menarik, bagaimana obyek dijalanan menjadi visual yang atraktif, secara komprehensif merupakan proses yang membuka kesadaran dimana obyek merekam lalu mengeluarkan lagi dalam bentuk yang lebih personal. Differensiasi ini yang membuat penerjemahan subyektif mempunyai bentuk yang ideal secara perseptif. Kelebihan atau kekurangan adalah nilai tambah dimana reaksi tidak sama waktu kemunculannya.
….what exactly is produced as a difference attesting to the spesific work of artistic image on the forms of social imagery? (The Future of Image,Jacques Rancière,PenerbitVerso, 2007)
Elemen subyektif ini memperkaya bagaimana pameran ini dilakukan, memperlihatkan sejauh mana social imagery sebagai cara untuk menilik jalanan dalam visual-visual yang tercipta secara fundamental. Hal ini karena kondisi pelaku akrab dengan situasi jalanan yang setiap saat ditemukan.

Melalui tehnik drawing yang diperlihatkan oleh masing-masing seniman bagaimana goresan atau garis mempengaruhi obyek secara keseluruhan dan suasana jalanan yang terjadi terekam sebagai obyek mereka. Bagaimana muncul sebagai metaphorical? Disinilah daya fikir menjadi alat utama untuk melihat bagaimana jalanan itu menjadi visual dalam bentuk karya, metafor visual atau ibarat-ibarat yang terjadi dijalanan sebagai merangsang secara subyektif senimannya.
Elemen yang mendalam ditunjukan dengan gaya masing-masing dalam mengibaratkan kehidupan jalanan dalam diri mereka.

(pengantar kuratorial, Pameran Phthalo Gallery)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar